-->

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI BERAT DI RUANG HCU RUMAH SAKIT SYAIFUL ANWAR


LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI BERAT DI RUANG HCU RUMAH SAKIT SYAIFUL ANWAR

Yuflihul Khair, S.Kep.,Ns


PENGERTIAN
Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair.  Sedangkan  menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus.

PENYEBAB
Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:

Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh: (1) Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya. (2) Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur terutama canalida.

Diare osmotik (osmotik diarrhoea) disebabkan oleh : (1) malabsorpsi makanan: karbohidrat, lemak (LCT), protein, vitamin dan mineral. (2) Kurang kalori protein. (3) Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir.

Sedangkan menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu:

Faktor infeksi : (1) Infeksi enteral : merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous). (2) Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua (2) tahun.

Faktor malaborsi : (1) Malaborsi karbohidrat, lemak dan protein. (2) Faktor makanan. (3) Faktor psikologis

TANDA DAN GEJALA  : (1) Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang. (2) Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang disertai wial dan wiata. (3) Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. (4) Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat. (5) Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.  (6) Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen, sopora komatus) sebagai akibat hipovokanik. (7) Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria). (8) Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan dalam. (Kusmaul).

KLASIFIKASI DIARE
Tanda dan gejala
Klasifikasi
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut:
1.    Letargis atau tidak sadar
2.    Mata cekung
3.    Cubitan kulit perut kembali sangat lambat
Diare dehidrasi berat
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut:
1.    Gelisah atau rewel
2.    Mata Cekung
3.    Cubitan kulit perut kembalinya lambat 
Diare dehidrasi ringan/sedang
Tidak cukup tanda untuk dehidrasi berat atau ringan/sedang
Diare tanpa dehidrasi
(Sumber : buku Saku kesehatan neonatal esensial, 2010)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium : (1) feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida. (2) Serum elektrolit : Hipo natremi, Hipernatremi, hipokalemi. (3) AGD : asidosis metabolic (Ph menurun, pO2 meningkat, pcO2 meningkat, HCO3 menurun) (4) Faal ginjal : UC meningkat (GGA).
Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemoni

PENATALAKSANAAN MEDIS
Diare dengan dehidrasi ringan  : (1) Berikan cairan tambahan (sebanyak anak mau) Pada bayi muda pemberian ASi merupakan pemberian cairan tambahan yang utama. Berikan ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian . (2) Jika anak mendapatkan ASI eklusif, beri oralit atau air matang sebagai tambahan . (3) Jika anak tidak memperoleh ASI ekslusif, beri 1 atau lebih cairan berikut oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) dan air matang. (4) Tunjukkan kepada ibu berapa banyak cairan termasuk oralit yang akan diberikan sebagai tambahan bagi kebutuhan caiaran sehari-hari : < 2 tahun : 50 sampai 100 ml setiap kali BAB, ≥ 2 tahun : 100 sampai 200 ml setiap kali BAB. (3) Pemberian tablet zinc. Pada anak berumur 2 bulan keatas, beri tablet zinc selama 10 hari dengana dosis : Umur < 6 bulan : ½ tablet (10mg) per hari, umur > 6 bulan : 1 tablet (20mg) per hari

Diare dengan dehidrasi sedang/Ringan
Beri oralit sesuai yang dianjurkan           selama periode 3 jam. Tentukan jumlah oralit untuk 3 jam pertama
Umur
Sampai 4 bulan
4-12 bulan
12-24 bulan
2-5 tahun
Berat badan
< 6 kg
6-10 kg
10-12 kg
12-19 kg
Jumlah cairan
200-400
400-700
700-900
900-1400

Oralit yang diperlukan 75ml/kg berat badan : (1) Jika anak menginginkan oralit lebih banyak dari pedoman diatas, berikan sesuai kehilangan cairan yang sedang berlangsung. (2) Untuk anak yang umur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, beri juga 100-200 ml air matang selama periode ini  (3) Mulailah memberi makan segera setelah anak ingin makan

Tunjukan kepada ibu cara memberikan larutan oralit  : (1) Minum sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/mangkok/gelas. (2) Jika anak muntah tunggu 10 menit. (3) Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih lambatLanjutkan ASI jika anak mau . (4) Berikan tablet zinc selama 10 menit

Diare dengan dehidrasi Berat  :
Berikan terapi cairan intravena secepatnya. Jika anak masih bias minum, beri oralit melalui mulut sementara infuse disiapkan. Beri 100 ml/kgBB cairan Ringer laktat atau Ringer Asetat (Jika tidak tersedia gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :

Umur
Pemberian pertama 30 ml/kg selama:
Pemberian berikut 70 ml/kg selama
Bayi(dibawah umur 12 tahun)
1 jam
5 jam
Anak  (12 bulan sampai 5 tahun)
30 menit
2½ jam

Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tidak teraba :  (1) Periksa kembali anak 15-30 menit, jika status dehidrasi belum membaik dan tetesan intravena lebih cepat . (2) Berikat oralit(kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum . Biasanya sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri anak tablet zink sesuai dengan dosin dan jadwal yang telah dianjurkan . (3) Periksa kemebali bayi setelah 6 jam atau anak  3 jam

DATA YANG PERLU DI KAJI  : (1) pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan mengecil, lingkar kepala, lingkar abdomen membesar, turgor kulit. (2) keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun. (3) Kepala : ubun-ubun teraba sedikit cekung pada dehidrasi sedang dan sangat cekung pada dehidrasi berat. (4) Mata : cekung/sangat cekung. (5) Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum. (6) Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena asidosis metabolic (kontraksi otot pernafasan). (7) Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi menurun pada diare sedang . (8) Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu meningkat > 375 0 c, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill time memajang > 2 dt, kemerahan pada daerah perianal. (9) Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelum sakit.


DIAGNOSE KEPERAWATAN  : (1) Kekurangan volume cairan b/d kehilangan GI berlebihan melalui feses atau emesis. (2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kehilangan cairan melalui diare, masukan yang tidak adekuat. (3) Resiko Kerusakan integritas kulit b/d iritasi karena diare. (4) Nyeri (akut) b/d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal. (5) Kecemasan keluarga b/d perubahan status kesehatan anaknya.  (6) Kecemasan anak b/d Perpisahan dengan orang tua, lingkugan yang baru


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
Kekurangan volume cairan b/d kehilangan GI berlebihan melalui feses atau emesis
Tujuan :Kebutuhan cairan akan terpenuhi dengan kriteria tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Beri larutan rehidrasi oral (LRO)



Beri LRO sedikit tapi sering, khususnya bila anak muntah



Berikan dan pantau cairan IV sesuai ketentuan

Kolaborasi: beri agens antimikroba sesuai ketentuan



Setelah rehidrasi, berikan diet regular pada anak sesuai toleransi






Ganti LRO dengan cairan rendah natrium seperti air, ASI, formula bebas laktosa atau formula yang mengandung setengah laktosa

Pertahanakan pencatatan yang ketat terhadap masukan dan keluaran

Timbang berat badan

Kaji TTV, turgor kulit, membarn mukosa dan status mental setiap 4 jam atau sesuai indikasi

Instruksikan keluarga dalam memberikan terapi yang tepat, pemantauan pemasukan dan keluaran, dan mengkaji tanda-tanda dehidrasi.
Untuk rehidrasi dan penggantian kehilangan cairan melalui feses

Karena muntah, kecuali jika muntah itu hebat, bukan lah kontra indikasi untuk penggunaaan LRO

Untuk dehidrasi hebat dan muntah

Untuk mengobati pathogen khusus yang menyebabkan kehilangan cairan yang berlebihan

Penelitian menunjukkan pemberian ulang diet normal secara dini bersifat menguntungkan untuk menurunkan jumlah defekasi dan penurunan berat badan serta pemendekan durasi penyakit

Untuk mempertahankan terapi cairan



Untuk mengevaluasi keefektifan intervensi.


Untuk mengkaji dehidrasi

Untuk mengkaji hidrasi



Untuk menjamin hasil optimum dan memperbaiki kepatuhan terhadap aturan terapeutik.


Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kehilangan cairan melalui diare, masukan yang tidak adekuat.
Tujuan: Kebutuhan nutrisi  terpenuhi dengan kriteria terjadi peningkatan bera badan
Setelah rehidrasi, instruksikan ibu menyusui untuk pemberian ASI

Hindari pemberian diet dengan pisang, beras, apel, dan roti panggang atau teh


Observasi dan catat respon terhadap pemberian makan

Instruksikan keluarga dalam memberikan diet yang tepat


Gali masalah dan prioritas anggota keluarga
Hal ini cenderung dapat mengurangi kehebatan dan durasi penyakit

Diet ini rendah dalam energy dan protein, terlalu tinggi dalam karbohidrat dan rendah elektrolit

Untuk mengkaji toleransi pemberian makan

Untuk meningkatkan kepatuhan terhadap program terapeutik

Untuk memperbaiki kepatuhan terhadap program terapeutik
Resiko Kerusakan integritas kulit b/d iritasi karena diare
Tujuan: tidak terjadi kerusakan integritas kulit dengan kriteria hasil anak tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan integritas kulit

Ganti popok dengan sering


Bersihkan bokong perlahan-lahan dengan sabun lunak, non alkalin dan air atau celupkan anak dalam bak untuk pembersihan yang lembut

Kolaborasi: beri salep seperti seng oksida

Pajankan dengan ringan kulit utuh yang kemerahan pada udara jika memungkinkan

Hindari penggunaan tisu basah yang dijual bebas yang mengandung alcohol pada kulit yang terekskoriasi

Kolaborasi: berikan obat antijamur yang tepat.
Menjaga agar kulit tetap bersih dan kering

Hal ini dilakukan karena feses diare sangat mengiritasi kulit



Untuk melindungi kulit dari iritasi

Untu meningkatkan penyembuhan


Akan dapat menyebabkna rasa menyengat



Untuk mengobati infeksi jamur kulit.
Nyeri (akut) b/d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal.
Tujuan: Nyeri berkurang dengan kriteria tidak terdapat lecet pada perirektal

Atur posisi yang nyaman bagi klien, misalnya dengan lutut fleksi.

Lakukan aktivitas pengalihan untuk memberikan rasa nyaman seperti masase punggung dan kompres hangat abdomen
Bersihkan area anorektal dengan sabun ringan dan airsetelah defekasi dan berikan perawatan kulit

Kolaborasi pemberian obat analgetika dan atau antikolinergik sesuai indikasi


Kaji keluhan nyeri dengan Visual Analog Scale (skala 1-5), perubahan karakteristik nyeri, petunjuk verbal dan non verbal
Menurunkan tegangan permukaan abdomen dan mengurangi nyeri

Meningkatkan relaksasi, mengalihkan fokus perhatian kliendan meningkatkan kemampuan koping
Melindungi kulit dari keasaman feses, mencegah iritasi


Analgetik sebagai agen anti nyeri dan antikolinergik untuk menurunkan spasme traktus GI dapat diberikan sesuai indikasi klinis

Mengevaluasi perkembangan nyeri untuk menetapkan intervensi selanjutnya
Kecemasan keluarga b/d perubahan status kesehatan anaknya.
Tujuan: Keluarga mengungkapkan kecemasan berkurang.

Dorong keluarga klien untuk membicarakan kecemasan dan berikan umpan balik tentang mekanisme koping yang tepat.

Tekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang umum terjadi pada orang tua klien yang anaknya mengalami masalah yang sama

Ciptakan lingkungan yang tenang, tunjukkan sikap ramah tamah dan tulus dalam membantu klien.

Membantu mengidentifikasi penyebab kecemasan dan alternatif pemecahan masalah

Membantu menurunkan stres dengan mengetahui bahwa klien bukan satu-satunya orang yang mengalami masalah yang demikian

Mengurangi rangsang eksternal yang dapat memicu peningkatan kecemasan
Kecemasan anak b.d Perpisahan dengan orang tua, lingkugan yang baru
Tujuan: Kecemasan anak berkurang dengan kriteria memperlihatkan tanda-tanda kenyamanan

Beri perawatan mulut dan empeng untuk bayi

Dorong kunjungan dan partisipasi keluarga dalam perawatan sebanyak yang mampu dilakukan keluarga

Sentuh, gendong, dan bicara pada anak sebanyak mungkin


Beri stimulasi sensoris dan pengalihan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan kondisinya
Untuk memberikan rasa nyaman

Untuk mencegah stress yang ditimbulkan karena perpisahan


Untuk  memberikan rasa nyaman dan menghilangkan stress pada anak

Untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dan juga untuk mengalihkan perhatian anak (membantu dalam mengurangi kecemasan)

 KLIK DOWNLOAD DIBAWAH INI UNTUK MENDAPATKAN 
FILE LENGKAP DALAM BENTUK PDF
0 Comments for "LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI BERAT DI RUANG HCU RUMAH SAKIT SYAIFUL ANWAR "
Back To Top